Contact online

Nadia Jati Furniture Jepara. 1. Demangan Rt 08/02 Tahunan Jepara Telp/WA 085640669690 2. Sidomulyo dk. Brangkal, wonosalam, Demak,telp: 082 324 349 312

Monday 16 December 2013

Sejarah Perkembangan Meubel Jepara

Mebel Jepara telah menjadi klaster industri yang dinamis. Jepara memang bukan satu-satunya kota yang memproduksi furnitur. Tapi tidak ada kota yang melebihi dalam jumlah pengrajin Meubel Jepara dan pengusaha. Di Jepara terdapat showroom ada terpanjang di dunia. Tidak satu showroom, tapi showroom jumlah banyak berbaris sepanjang 20 KM di jalan Senenan-Tahunan-Pecangaan. NJFJepara sendiri terletak di kecamatan Tahunan yang merupakan sentra kerajinan Meubel di jepara.



Pada zaman dahulu kala hiduplah pengukir dan pelukis bernama Prabangkara atau disebut juga dengan Joko Sungging, era Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, Jawa Timur. Raja Brawijaya ingin memiliki lukisan istrinya dalam keadaan tanpa busana. Ini manifestasi dari rasa cinta raja. Prabangkara mendapatkan tugas untuk melukis istri raja tanpa busana tetapi kondisi tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Harus melalui imajinasi saja. Prabangkara melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dan selesai tugasnya dengan sempurna. Tiba-tiba seekor kadal kotoran buang dan tentang lukisan tersebut. Sehingga lukisan permaisuri seperti memiliki tahi lalat. Raja gembira dengan hasil karya Prabangkara tersebut. Melihat dengan lukisan detail gambar tersebut. Dan begitu dia melihat tahi lalat. Raja murka. Dia menuduh Prabangkara melihat langsung permaisuri tanpa pakaian. Karena mol lokasi persis seperti kenyataan. Raja cemburu dan menghukum Prabangkara dengan mengikatnya di layang-layang, kemudian menerbangkannya. Layang-layang itu terbang sampai ke Gunung Belakang di Jepara dan mendarat di Belakang Gunung itu. Gunung belakang itu kini bernama mulyoharjo di Jepara. Kemudian Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada warga Jepara dan warga ukiran kemahiran Jepara survive dan berkelanjutan sampai sekarang.

Ada sejarah lain tentang Sejarah Meubel ada bukti otentik berupa artefak peninggalan era Ratu Kalinyamat di Masjid Mantingan. Ukiran Jepara sudah ada jejaknya di masa Pemerintahan Ratu Kalinyamat (1521-1546) pada tahun 1549. Sang Ratu tua dari anak perempuan bernama Retno Kencono yang besar perannya untuk pengembangan ukiran seni. Di kerajaan, ada pendeta bernama Sungging Badarduwung, yang berasal dari Campa (Kamboja) dan dia adalah pemahat yang baik. Ratu membangun Masjid Mantingan dan Makam makam (kuburan suaminya) dan meminta kepada Sungging untuk mempercantik bangunan dengan ukiran. Sampai saat ini, ukiran itu bisa disaksikan di masjid dan Makam Sultan Hadlirin. Terkandung 114 relief pada batu putih. Pada saat itu, Sungging memenuhi permintaan Ratu Kalinyamat.
Munculnya Ekspor Furniture Jepara
Pada tahun 1970, Ukir Jepara Furniture dikenal di dalam negeri. Perkembangannya tidak banyak, cukup untuk membuat para pengrajin Jepara bertahan hidup. Pada tahun 1981, Pemerintah Daerah Jepara’ve mendapat inisiatif untuk mempelajari ekspor ke Bali. Bali sudah berpengalaman ekspor. Jepara belum pernah ekspor. Jepara masih tergolong daerah miskin di Jawa Tengah. Tiga tahun kemudian, mulai ada beberapa perusahaan yang melakukan ekspor.
Ekspor perkembangan signifikan yang terjadi pada tahun 1992, dimana nilai ekspor meningkat 6 kali lipat dari 4 juta US $ menjadi 24 juta US $. Keadaan berkembang terus dan mencapai puncaknya pada tahun 1998 dimana pada waktu itu eksportir dan importir diuntungkan oleh tukar rupiah yang murah, sementara bahan baku kayu yang berasal dari dalam negeri.
Add to Cart

0 comments:

Post a Comment